Acara I dan II
CYTOLOGI
A. Tujuan
1.
Melihat
rambut atau serabut bentuk sel.
2.
Melihat
bagian-bagian yang hidup dalam sel seperti nucleus,chloroplast, plastid dan
arus plasma.
3.
Melihat
benda-benda mati dalam sel diantaranya adalah amylum, butir-butir aleuron dan Kristal-kristal
calcium oxalate/Ca(Co2)2
4.
Melihat
penebalan pada dinding sel, noktah dan plasmodesma
B. Dasar Teori
Cytology adalah ilmu yang mempelajari ilmu sel atau ilmu hayati,
ilmu biologi yang pada garis cabang ilmu lagi yaitu ilmu hewan (zoology) dan ilmu
tumbuhan (botani). Pada tahun 1665, Robert hooke mengamati sayatan tipis gabus
dari batang. Quercus sabar dengan menggunakan mikroskop, dia menemukan adanya
ruang-ruang kosong yang di batasi dinding tebal dalam pengamatannya. Robert
hooke menyebut ruang-ruang kosong tarsebut dengan istilah cellulae yang artinya
sel. Namun sel yang di temukan Robert hooke merupakan sel gabus yang telah
mati.
Penemuan sel mendorong berkembangnya persepsi tentang sel yang
melahirkan teori-teori sel. Beberapa teori sel yang paling penting adalah
sebagai berikut:
1)
Schleiden
(1804-1891) dan schwan (1810-1882)
Sel
merupakan kesatuan structural maklhuk hidup, jadi setiap maklhuk hidup terdiri
atas sel-sel
2)
Johanes
purkinje (1787-1869)
Protoplasma
adalah cairan sel hidup yang merupakan bahan embrional dan dalam sel telur.
3)
Robert
brown (1813)
Penemu inti
sel merupakan bagian terpenting dari sel.
4)
Felix
durjadin (1835)
Bagian sel
yang terpenting adalah cairan sel dalam sel.
5)
Max schalze
(1825-1894)
Sel
merupaka kesatuan fungsional maklhuk hidup.
6)
Rudorlf
vircow (1858)
Sel
merupakan kesatuan pertumbuhan maklhuk hidup artinya pertumbuhan maklhuk adalah
sel perbanyakan dan pertumbuhan sel.
7)
Penemuan
akhir abad XIX
Sel
merupakan kesatuan terditas artinya setiap sifat-siafat yang diturunkan selalu
melalui sel.
Sel yang lengkap
umumnya terdiri dari dinding sel, protoplasma, vakuola. Dalam sel-sel yang muda
terdapat benda-benda kecil berbentuk tetes, butiran yang nampak jika diberi pengecatan. Dalam sel dewasa
plastid berukuran lebih besar, jadi plastida
adalah suatu badan yang kental yang dapat berubah bentuk biasanya
berbentuk bulat atau lonjong.
Benda-benda mati yang
terdapat didalam plastid selain vakuola dan mikrosoma yang sangat kecil dan
terdapat pula yang agak besar, bersifat padat atau cair. Benda-benda mati dalam
plasama sel yang bersifat cair cairan
sel, lemak, minyak aetharis dan yang padat seperti Kristal Ca (Co2)2
atau garam oxsabit, Kristal kresik, aleuron dan kristalloid zat putih
telur.
C.
Metode
a.
Waktu dan Tempat
o Waktu
ü Hari Rabu, Tanggal 13
April 2011
ü Pada pukul, 08.00-10.00
WITA
o Tempat
Laboratorium Agronomi, lantai dasar gedung OECF.
FAPERTA, Universitas Mulawarman.
b.
Bahan Dan Alat
Ø Bahan
1. Rambut biji kapas ( Gossypium
sp)
2. Empulur ubi kayu ( Manihot
esculenta)
3. Ganggang sekrup (Spirogyra
sp)
4. Umbi kentang ( Solonum
tuberosum)
5. Bawang merah (Alium cepa fa
ascolonium)
6. Biji jagung ( Zea mays)
7. Tempurung/endosperm bbuah kelapa (Cocos nucifera)
8. Daun bunga pukul empat (Mirabilis
jalapa)
Ø Alat
1. Silet
2. Mikroskop
3. Obyek glass
4. Penghapus
5. Buku gambar
c.
Cara Kerja
1. Periksalah 2-3 helai rambut biji kapas dalam air, rambut ini
pipih, dinding tebal, di tempat-tempat tertentu menunjukkan perputaran atau
torsi.
2. Buatlah irisan penampang melintang dan penampang membujur dari
empulur ubi kayu, irisan dilakukan setipis mungkin. Lihat bentuk selnya (sel
gabus)
3. Ambillah beberapa ganggang sekrup/lumut dan periksa dengan
menggunakan reagen air. Perhatikan chloroplast yang berbentuk seperti spiral
dan nucleus yang terletak di tengah-tengah sel.
4. Tusukkan ujung jarum preparat kedalam umbi kentang beberapa kali,
kemudian tempelkan umbi kentang pada bagian yang talah di tusuk-tusuk tadi
(sambil ditekan sedikit umbinya) pada tetesan air yang telah disediakan pada
obyek glass. Perhatikan letak hilusnya dan cari butir-butir amylumnya yang
setengah majemuk dan yang majemuk. Bila perlu bubuhkan J-KJ dan bagaimana
reaksinya.
5. Belahlah umbi bawang merah, kemudian dengan menggunakan pinset
ambillah selaput bagian dalam umbi lapis tersebut dan periksalah/lihat.
Perhatikan nucleus dan nucleolinya. Kalau kurang jelas dapat di bubuhka J-KJ,
kemudian perhatikan juga plastid dan arus plasma.
6. Buatlah irisan/kerokan dari tempurung kelapa setipis mungkin.
Perhatikan lapisan-lapisan penebalan dinding sel serta saluran-saluran noktah.
Bila perlu irisan tempurung kelapa diperiksa dalam phoroglucine kemudian HCl
pekat, maka tempurung kelapa yang terdiri atas sel-sel sclereida yang
mengandung lignin ini akan bewarna merah.
7. Buatlah irisan penampang melintang dari biji jagung, irisan di
buat setipis mungkin. Periksa/lihat butir-butir Aleuron yang terdapat dalam
lapisan sel endosperm yang bagian luar, sehingga lapisan sel yang telur itu
dinamakan lapisan aleuron.
8. Buatlah irisan penampang melintang dari daun bunga pukul empat
setipis mungkin, kemidian lihat Kristal calciul oxalat yang berbentuk
jarum-jarum yang berkumpul sehingga kelihatan sepeti berkas sapu lidi ( Raphida
).
E.
Pembahasan
1. Bentuk sel
Sel merupakan unit dasar
suatu kehidupan. Bentuk sel tumbuhan
bermacam-macam, tergantung
sel apa yang kita amati ada yang berbentuk persegi enam seperti sel jagung,
berbentuk seperti lidi memanjang jpada sel bunga pukul empat,bulat lonjong pada
sel kentang dan lain-lain. Bentuk sel berbeda-beda karena memiliki fungsi yang
berbeda-beda juga.
2.
Bagian-bagian
hidup dari sel
Pada inti
sel ( nuleu ) bangun pada umumnya berbentuk bulat. Bulat telur datar seperti
lensa, yang terletak didalam setoplasma inti sel merupakan pusat pengendali
sel, karena mengandung kromosom dan kromosom itu sendiri mengandung DNA (
Dioksiribo Nukleat Acit ).
Kloroplas
merupakan organel sel membrane yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Organel
ini mengandung pigmen fotosintesis yang mampu melangsungkan poses fotosintesis,
sehingga tumbuhan digolongkan sebagai produsen karena kemampuannya menghasilkan
makanan sendiri.
Plastida
adalah suatu badan yang kental dan dapat berubah bentuk pada tumbuhan dibedakan
menjadi 3 laukoplas, Amyoplas pada
kloroplas umumnya berbentuk lensa, kloroplas terdapat pada permukaan tumbuhan.
3.
Benda-benda
mati dalam sel
Benda-benda
mati dalam sel yang bersifat cair seperti patri, cairan sel, lemak, dan minyak.
Benda-benda mati dalam sel bersifat padat seperti Kristal Ca (Co2) 2 atau garam
oksalat, Kristal kersik, alauron, dan Kristal putih telur dan yang lebih
panjang ialah amilum disebut dengan hilus.
Butiran
tepung (amilum) pada umunya berlapis-lapis (lamella) berbeda kadar airnya
berbeda pula aindexs biasnya. Berdasarkan jumlah hilus dapat membedakan butir
tepung. Pada butir tepung tunggal ( 1 butir tepung sama dengan satu hilus )
seperti pada kentang. Butir tepung majemuk .
Noktah
adalah suatu bagian dari dinding primer yang tidak mengalami penebalan lebih
lanjut.
F. Kesimpulan
1)
Bentuk-bentuk
sel bermacam-macam yaitu bulat, segi enam, segi lima, segi empat, bulat telur,
dan seperti benang pendek.
2)
Sel yang
lengkap terdiri dari dinding sel, protoplasma, Vakuola.
3)
Bagian-bagian hidup dari sel yaitu nucleus,
plastida, arus plasma disebut protoplasma.
4)
Penebalan dinding sel dengan cara oposisi dan
interuscapsi.
5)
Plasmodesmata
yaitu saluran penghubung yang didalamnya terdapat benang-benang plasma. Noktah
yaitu suatu bagian dari dinding primer yang tidak mengalami penebalan lebih
lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
1)
Aryuliana,Diah dkk.2004.Biologi SMA
XI.Surabaya:Erlangga
2)
Roewitawati,Dyah dkk.2008.Buku Praktikum Biologi
Umum Pertanian.Universitas Muhammadyah Malang.
3)
Ross, Cleon W.1995.Fisiologi Tumbuhan ITB
ACARA III
HISTOLOGI
A. Tujuan
Melihat
macam-macam jaringan yang terdapat pada batang, seperti jaringan dasar
(parenchyma), jaringan penutup (epidermis), jaringan mekanik (collenchym,
sclerenchym) jaringan pengangkut (Xylem,Phloem) jaringan sekresi dan jaringan
kelenjar, jaringan meistem.
5.
Melihat
macam-macam bentuk berkas pengangkut.
6.
Melihat
susunan lenti sel pada batang atau cabang (melihat jaringan-jaringan yang
menyusun lenti sel).
B. Dasar Teori
Histology adalah ilmu
yang mempelajari struktur jaringan secara detail menggunakan mikroskop pada sendian
jaringan yang dipotong tipis. Histologi disebut juga sebagai ilmu anatomi
mikroskopis. Bidang biologi ini sangat berguna bagi keakuratan diagonis tumor
dan berbagai penyakit lain yang sampelnya memerlukan pemeriksaan histology.
Sekelompok sel-sel
yang serupa asalnya, strukturnya, dan fungsi dalam satu kesatuan yang dinamakan
jaringa, Secara umum tubuh tanaman tdari jaringan vegetative, dan jaringan
reproduksi. Dalam tanaman tinggi, tubuhnya terdiri atas komplek sel yang
strukturnya rumit. Berbagai jenis sel dengan fungsi yang berbeda-beda berpadu
menjadi satu.
Tiap-tiap jaringan
berdasarkan fase perkembangannya ada 2 yaitu jaringan maristematik dan jaringan
permanen. Jaringan meristematik adalah jaringan yang pertumbuhannya telah
terhenti paling tidak untuk sementara. Pada kondisi tertentu jaringan permanen
dapat berubah menjadi jaringan maristematik.
JARINGAN
DASAR
Ø Parenkin.
Jaringan vegetative
sederhana, yakni jaringan yang biasanya tidak komplek baik bentuk maupun
strukturnya. Type ini dijumpai pada bagian tubuh tanaman yang tidak khusus.
Secara filogmatik maupun jaringan primitive karena umumnya tanaman yang tinggi
yang komplek susunannya berkembangnya melalui proses spesialisasi dari organism
sederhana yang hanya tersusun atas parenkim, dengan demikian secara autoganik
parenkim juga merupakan jaringan yang primitif.
Ø Kkolenkim
Kolenkim terdiri dari
sel-sel yang serupa dengan parenkim tetapi dengan penebalan pada dinding sel
primer umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun.
Dinding sel yang fleksibel pada kolenkim, member dukungan yang cukup untuk
sel-sel tetanggannya karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel standard,
jaringan ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan sel yang ekstensif.
Sifat-sifat dari jaringan kolenkim adalah awal perkembangannya
dan daya adaptasinya untuk mengubah dalam organ yang tumbuh dengan cepat,
terdiri atas sel-sel panjang . Sel-sel saling bertumpuk pada ujungnya, dinding
sel terdiri atas selulosa dengan kadar air tinggi.
Ø Ekterankim
Ekterankim juga merupakan
jaringan penguat yang berfungsi sebagai protoksi sel-sel dari jaringan ini
mempunyai dinding yang keras, berlignin dengan kadar air rendah, apabila ia
telah dewasa maka akan kehilangan protoplasmanya. Penebalan dindingnya seragam
dan merat atetapi bentuk dan ukurannya sangat bervariasi.
Sklerankim adalah jaringan pendukung pada tanaman, penebalan
lignin terletak pada sel primer dan sekumder dan dinding menjadi sangat tebal,
sehingga hanya sedikit ruang unuk protoplasma yang nantinya hilang jika sel
telah dewasa. Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerankim terbagi menjadi 2
type : sarat (fibre) atau sklaraid. Sarat adalah salsaklatim yang memanjang
umumnya denganujung meruncing pada penampang membujur. Sedangkan sklaraid kecil
denganukuran bervariasi. Terdapat pada bagian keras buah dan biji.
JARINGAN PENGANGKUT
Ø Xylem
Ada 4 macam sel yang
ditemukan pada xylem: vescels (berkas pengangkut) trakeid, sarat, dan parankim.
Yang meruupakan karakteristik sel-sel xylem adalah berkas pengangkut dan
trakred yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan
pengangkut air trakeid berbentuk sel panjang berupa dengan sarat tetapi
berdiameter lebih besar. Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak
besar dan bulat pada jaringan xylem.
Trakeid sulit dibedakan
dengan sarat atau berkas pengangkut (kecuali untuk ukuran berbeda) pada xylem,
perbedaan berikut dapat dibuat pada T.S
-
Mataxylem
vessels : sel-sel yang lebih besar ditemukan pada bagian terakhir xylem
-
Protoxylem
vessels : sel-sel yang pertama terligninfikasi biasanya rusak atau pindah (
akibat pemanjangan). Perlu dicatat, bahwa pada batang protoxylem pada bagian
luar (exarch)
Ø Floem
4 type sel ditemukan pada
floem ; siava tuber member copanien sells, sel parenkom dan sarat. Banyak
sel-sel yang berbentuk tubules, memanjang dengan dinding tipis, sel-sel ini
aktif ketika muda, jika siava tuber members menua, inti menhilang tapi
sitoplasma masih ada. Masing-masing tuber member dilengkapi oleh copanion cell
yang memiliki atau lebih daerah siava sering kali disebut siava plate. Beberapa
siava plate munkin tersumbat, sumbatan ini merupakan akumulasi protein pada
pori.
Jaringan Meristem
Merupakan jaringan yang selapis sel tipis dan rapat,
terletak pada luar tapi memiliki lapisan kutikula atau lilin berfungsi untuk
menutupi permukaan daun, bunga, buah dan akar. Anatomi lenti sel terdiri dari:
-
Epidermis,
selapis sel yang letaknya disebelah luar
-
Phallem,
selapis sel-sel mati
-
Chorripholloid
( sel pengisi)
-
Phalogen (
kombium gabus)
-
Phalloderm
Lenti sel biasanya hanya tedapat pada batang saja. Pada akar
biasanyya terdapat di dekat pangkal keluarnya cabang akar. Lenti sel biasanya
terjadi di bawah tempat yang semula ada mulut kulitnya (stomata) dan umumnya
terdapat pada tumbuh-tumbuhan dicohyladoneae, gymnospermas dan liliceae yang
terletak pada pohon, akar tetapi terdapat pada tumbuh-tumbuhan bangsa pandu dan
palam.
C.
Metode
a.
Waktu dan Tempat
o Waktu
ü Hari Rabu, Tanggal 30
Maret 2011
ü Pada pukul, 10.00-12.00
WITA
o Tempat
Laboratorium Agronomi, lantai dasar gedung OECF.
FAPERTA, Universitas Mulawarman.
b.
Bahan Dan Alat
Ø Bahan
1. Batang atau ranting kembang sepatu ( Hibiscus rosaninensis )
2. Batang jagung ( Zea mays
)
3. Ujung akar lidah buaya (Aloe-Sp)
4. Lenti sel dari batang atau cabang Sambucus javanica
Ø Alat
1. Gelas obyek
2. Cover glass
3. Silet
4. Pipet
5. Mikroskop
c.
Cara Kerja
Mempersiapkan preparat dari
setiap bahan antara lain:
·
Batang dan
ranting kembang sepatu
-
Buatlah
irisan penampang pada batang/ranting setipis mungkin dan utuh
-
Taruhlah di
atas obyek glass dan tambahkan air
-
Tutup
dengan cover glass.
·
Batang
jagung
-
Buatlah
irisan penampang melintang dari batang jagung setipis mungkin dan utuh
-
Taruhlah
irisan diatas objek glass
-
Tutup
dengan cover glass
·
Ujung akar
lidah buaya
-
Buatlah
irisan penampang membujur pada ujung akar lidah buaya setipis mengkin utuh
-
Taruhlah
irisan tersebut di atas objek glass
-
Tambahkan
sedikit air
-
Tutup
dengan cover glass
·
Lenti sel
-
Ambilah
lenti sel pada permukaan atau cabang sambucus javanica
-
Taruhlah di
atas obyek glass
-
Tambahkan
air sedikit
-
Tutup
dengan cover glass.
E.
Pembahasan
1.
Batang/ranting
kembang sepatu ( Hibiscus rosaniensis
)
Tanaman ini termasuk Malvaceae. Tanaman ini banyak ditanam orang
di halaman sebagai tanaman hias atau pagar hidup. Ini dilakukan orang untuk
memperindah halaman rumah. Untuk perkembangbiakannya dengan stek batang atau
cankokan lebih sering dilakukan orang daripada perbanyakan dengan penyebaran
biji. Tanaman ini mengandung hibisetin pada bunganya, sedangkan batang dan
daunnya mengandung Ca-oksalat, peroxidase, lemak dan protein. Tanaman ini juga
berguna sebagai obat-obatan.
Di dalam batang atau ranting kembang sepatu terdapat bermacam-macam
jaringan seperti jaringan dasar scleranchym, type berkas pengangkutan,
jari-jari empulur yang mengadakan dilatasi, juga kelihatan ruang-ruang lender.
2.
Batang
jagung ( Zea mays )
Batang jagung tegak dan mudah terlihat sebagaimana sorgum dan
tebu, namum tidak seperti padi dan gandum. Terdapat muatan yang batangnya tidak
tumbuh pesat, sehingga tanaman berbentuk roset.
Batang beruas-ruas, ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari
buku, batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung kignin .
Daunnya merupakan daun yang sempurna. Bentuknya pipih memanjang. Diantara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Di dalam batang jagung juga terdapat jaringan metaphlden xylem, trachea ronggaresigen, seludang, sclerechym.
Daunnya merupakan daun yang sempurna. Bentuknya pipih memanjang. Diantara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Di dalam batang jagung juga terdapat jaringan metaphlden xylem, trachea ronggaresigen, seludang, sclerechym.
3.
Ujung akar
lidah buaya (Aloe-Sp)
Akar lidah buaya berbentuk serabut, akar lidah buaya berwarna
cokeklat kekuningan, tunggal lanset, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi
bergerigi, daging tebal, berlendir, bergetah kuning, hijau termasuk bunga
majemuk. Bentuk malai di ujung batang, daun pelindung panjang benang sari
terdiri dari enam, putik menyembul atau melekat pada pangkal kepala sari,
tangkai putik silendris, kepala putik bulat, mahkota panjang.
Didalam akar banyak terdapat jaringan-jaringan misalnya terdiri
dari darmatogen, pereglem pleoran dan calyptras. Daun, akar, dan bunga aloe
fera mengandung saponin, disamping itu daun dan akarnya mengandung terin dan
bunganya menhandung polifenon, akar lidah buaya juga termasuk tanaman
obat-obatan.
4.
Lenti sel
dari batang atau ranting Sambucus
javanica
Penebalan dinding sel terdapat pada daerah-daerah yang berbatasan
dengan ruang antar sel. Bentuk sel tidak teratur, banyak ruang antara sel
bentuk pita, misalnya terdapat pada batang, tangkai, daun, dan akar nafas.
Jaringan sklarenkim tersusun oleh sel-sel yang berdinding tebal dank eras
karena telah mengalami ligninfikasi (penebalan dengan zat lignin) yang
merupakan penebalan sekunder.
Pada umumnya sel dewasa tidak berkloroplas lagi eperti halnya
jaringan sklerenkim, maka jaringan sklerenkim juga berfungsi sebagai jaringan
penyokong atau penguat bagi jaringan lainnya. Menurut bentuknya, sklerenkim
dibagi 2, yitu sklerida dan serabut sklerida. Sklerida juga disebut sel batu,
karena dinding selnya keras. Pada umumnya berbentuk isodiometris, tetapi ada
sklerida yang panjangnya sampai sepuluh kali diameternya yaitu pada
trikosklerida ( bentuk seperti trikoma). Bentuk sklerida bermacam-macam,
tergantung tempat terdapatnya didalam jaringan-jaringan tumbuh-tumbuhan dapat
berupa sel tunggal dalam kelompok dan kadang-kadang berkumpu dengan xylem dan
floem. Umumnya sklarida terdapat bersama parenkim. Misalnya pada parenkim
korek, empulur batang dan tangkai daun pada akar mesofil daun, daging buah,
kulit biji, tetapi pada umunya terdapat berbagai idioblas pada jaringan lain.
Letak sklarida di dalam jaringan dapat tersebar di sembarang tempat. Di dalam
batang atau cabang sombucus javanica juga terrdapat berbagai macam jaringan
yaitu epidermis floem, phollogen, phelloderm, parenchyma, collenchym dan
chloripeloid.
Serabut sklerenkim ini kadang-kadang merupakan sel yang terpisah
atau berkelompok , sehingga serabut sklerenkim kadang-kadang dibagi menjadi 2
yaitu serabut pada xylem dan serabut ekstra xylem yaitu serabut yang terdapat
pada daerah xylem.
F. Kesimpulan
1)
Pada
kembang sepatu terlihat adanya empulur, floem, xylem dan cambium.
2)
Pada batang
jagung terlihat adanya matafloem, xylem, dan selubung scelenrenchym
3)
Pada lenti
sel terlihat adanya epidermis, chloripoloid, paranchym, phalohan
4)
Pada akar
lidah buaya terlihat adanya dermatogens, plaoron,calyotra
DAFTAR PUSTAKA
1.
Http//:Wikipedia/histologi
2.
Buku Panduan Praktikum Botani 2011 UNMUL
3.
Tjitrosoepomo, Gembong.2005.Morfologi
Tumbuhan.Gadjah Mada University: Yogyakarta
ACARA IV
ORGANOLOGI
A. Tujuan
1. Melihat macam-macam jaringan pada
akar dan tipe-tipe jaringan pada daun
2. Melihat macam-macam susunan anatomis
daun serta macam tipe stomata berdasarkan letak terhadap epidermis.
B. Dasar Teori
Akar
adalah suatu organ tanaman yang memiliki fungsi menunjang dan memperkokoh tubuh
tanaman dan tempat tumbuhnya tunas, jika dilihat dengan mata telanjang. Namun
bila dilihat dari fungsi akar secara ilmiah, akar memiliki fungsi sebagai
penyerap air, garam dan unsure hara, alat transportasi. Menyimpan cadangan
makanan, alat respirasi, alat reproduksi.
Akar
jika dilihat struktur dari luar terlihat adanya rambut akar, tudung akar,
maristem, dan kaliptra atau tudung akar. Namun jika dilihat struktur akar dari
dalam terlihat adanya epidermis yang termodifikasi menjadi bulu-bulu akar,
kortak sebagai tempat cadangan makanan dan respirasi, endodermis sebagai
transportasi mineral dan air, silinder pusat yang didalamnya terdapat berkas
pengangkut atau jaringan pengangkut.
Akar
juga memiliki daerah yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan seperti
kaliptra yaitu jaringan yang melindungi ujung akar yang disebut juga tudung
akar. Maristematik yaitu daerah yang selnya aktif membelah disebut juga tudung
akar. Daerah yang mengalami pertumbuhan dan perkembanganyaitu daerah terjadinya
pertumbuhan jumlah sel akibat daerah maristematik. Diferensiasi yaitu daerah
pertumbuhan sel baik bentuk serta fungsinya atau dikenal juga daerah modifikasi
rel.
Macam-macam
akar
-
Akar nafas
seperti tanaman bakau
-
Akar
gantung seperti tanaman beringin atau anggrek.
-
Akar
tunjang seperti pandanus SP.
-
Akar
serabut seperti golongan monokotil
Daun merupakan organ yang dapat melakukan fotosintesis karena di
dalam daun terdapat stomata yang dapat merubah karbondioksida dan air
denganbantuan sinar matahari menjadi glukosa yang akan dirubah lagi menjadi
energy. Daun juga memiliki fungsi alat transportasi, membatasi proses
transpirasi dengan adanya lapisan kutikula, alat reproduksi vegetative.
Jika dilihat
lebih seksama di dalam struktur daun terdapat epidermis yaitu bagian atas
lapisan dengan penebalan kutikula. Bagian bawah selapis sel dengan
termodifikasi menjadi stomata. Kortak merupakan bagian dari masofil atau daging
daun yang terdiri dari jaringan parankim baik palisade dan spoons. Silinder
pusat, didalamnya terdapat berkas penhangkut atau jaringan pengangkut yang
terlihat dalam urat daun. Di dalam tulang daun terdapat jaringan pengangkut dan
jaringan penguat kolankim. Pada tangkai daun terdapat jaringan penguat berupa
kolankim dan sclarankim.
C. Metode
a.
Waktu dan Tempat:
o Waktu
ü Hari Rabu, Tanggal 30
Maret 2011
ü Pada pukul, 10.00-12.00
WITA
o Tempat
Laboratorium Agronomi, lantai dasar gedung OECF.
FAPERTA, Universitas Mulawarman.
b.
Bahan dan
alat:
Ø Bahan
1. Akar jagung (Zea mays)
2. Daun japan glodiol (
Belamcanda Chinensis )
3. Daun karet ( Ficus elastic )
Ø Alat
1.
Pisau silet
2.
Slide,
glass obyek
3.
Cover
glass, gelas penutup
4.
Reagen, air
c.
Cara kerja
1.
Buatlah
irisan penampang melintang dari akar jagung. Perhatikan jaringan exodermis,
endodermis dengan penebalan-penebalannya . Sel-sel peresap pericambium, berkas
pengangkutan type radial.
2.
Buatlah
irisan penampang melintang dari daun japan gladiol. Perhatikan letak stomata
terhadap epidermis, mesophyl yang hanya terdiri dari jaringan spons parenchyma
dan berkas pengangkut.
3.
Buatlah
irisan penampang melintang daun karet, perhatikan epidermis atas ( Multiple
epidermis ) tanpa stomata lithochyst, jaringan palisade, kjaringan bunga
karang, epidermis bawah dengan stomata cnyptopora.
E. Pembahasan
Organologi adalah ilmu
yang mempelajari struktur dan fungsi organ berrdasarkan organisme-organisme
penyusunnya. Bagian-bagian organologi yaitu akar, batang, dan daun . organologi
menjelaskan bagaimana struktur dalam fungsi suatu organ. Berikut adalah
jaringan-jaringan dasar penyusun tiga organ pokok tumbuhan.
Ø Akar
Jaringan-jaringan yang
tersusun pada akar adalah
-
Epidermis
-
Parenkim
-
Endodermis
-
Kayu
-
Pembuluh (
pembuluh kayu dan pembuluh lapis ) dan
-
Cambium
pada tumbuhan dikotil.
Permukaan akar sering kali terlindung
oleh lapisan gabus tipis, bagian ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu
tudung akar. Ujung akar yang diselimuti oleh lapisan mirip lender yang disebut
myself (misel) yang berperan penting dalam pertukaran serta interaksi dengan organism
mikroba lain.
Ø Batang
Susunan
batang tidak banyak berbeda dengan akar, batang tersusun dari jaringan-jaringan
sebagai berikut:
-
Epidermis
-
Parenkim
-
Endodermis
-
Kayu
-
Jaringan
pembuluh dan
-
Cambium
pada tumbuhan dikotil
Struktur ini tidak banyak berubah, baik
batang, cabang, maupun ranting . Permukaan batang berkayu atau tumbuhan serupa
yang seringkali dilindungi oleh lapisan gabus dan kutikula yang berminyak.
Jaringan kayu pada batang dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami
proses lignifikasi yang sangat lanjut sehingga menjadi sangat keras.
Ø Daun
Daun
lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun, serta helai daun. Helai daun
sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan dari jaringan
penyusun batang yang berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintesis. Helai
daun tersusun dari jaingan dasar sebagai berikut :
-
Epidermis
-
Jaringan
tiang
-
Jaringan
bunga karang
-
Jaringan
pembuluh
Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut
halus untuk melindungi daun dari serangan serangga atau pemangsa, spora jamur
dataupun tetesan air.
Akar jagung
Dalam
akar batang terdapat bagian-bagian seperti epidermis, solerenkim, endodermis,
parenkim, empulur, ploem, xylem.
-
Epidermis,termodifikasi
menjadi bulu-bulu akar. Bulu-bulu akar sendiri berfungsi sebagai penyerap air,
garam dan unsur hara dari tanah.
-
Scerenkim,
adalah jaringan pendukung tanaman. Penebalan lignin terletak pada dinding sel
parenkim dan selunder serta dinding sel menjadi sangat tebal sehingga sangat
sedikit ruang untuk protoplasma, yang nantinya akan hilang jika dewasa.
Jaringan ini merupakan sel-sel yang telah mati. Jaringan ini juga berfungsi
untuk melindungi dan menguatkan jaringan dalam sel sehingga bersifat kaku dan
mudah patah.
-
Parenkim
merupakan jaringan pada tanaman yang paling umum dan belum terdiferensiasi .
parenkim memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama dan ratoplasma aktif
dibungkus oleh dinding primer dengan selulosa yang tipis. Jaringan ini terdapat
interseluler antar sel dan tempat menyimpan air, makanan dan sebagai
transportasi
-
Endoderm,
sebagai transportasi mineral dan air.
-
Empulur,
letaknya berada ditengah-tengah sama dengan xylem.
-
Floem,
disebut juga dengan jaringan tepi, karena letaknya di tepi. Letak floem berada
di sebelah luar jaringan xylem yang memiliki sel tipis dan sel tetangga.
Jaringan ini berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tubuh.
-
Xylem ,
jaringanini disebut juga dengan jaringan kayu, terletak di bagian paling dalam
( di tengah-tengah ). Memiliki trakeid yang mengalami penebalan. Jaringan ini
berfunsi mengangkut air dan mineral.
-
Daun karet
Pada daun karet terdapat
bagian-bagianyang saling berhubungan satu sama lainnya. Fungsi daun yang satu
dengan yang lainnya hamper sama seperti kutikula, epidermis, palisade, yang
terdapat pada daun karet sama dengan daun the.
Pada daun the stomata terletak di dekat epidermis namun, pada
daun karet stomata berada dekat dengan atau dada di kelenjar cystolith.
F. Kesimpulan
1.
Pada akar
jagung terdapat epidermis, sclerencim, parenkim, endoderm, empulur, floem,
xylem.
2.
pada daun
karet terdapat kutikula, epidermis, jaringan palisade, kelenjar cytolith,
jaringan bunga karang . pada daun karet letak stomata berada di kelenjar
cytolith.
DAFTAR
PUSTAKA
1). Hidayah.2004.Biologi Praktis SMP kelas 1,2,3
2). Buku panduan Praktikum Botani 2011 UNMUL
3). Saktiyono.1999. Biologi SMU. Jakarta.Erlangga
Acara V
Hal Daun
Tunggal (Folium simplex)
A. Tujuan
Mengenal bagian-bagian dari daun
tunggal, bangunnya, ujungnya, pangkal, tulang, toreh, tepi, daging daun,
permukaan helaian atas dan bawah daun, warna daun, dan alat-alat tambahan
lainnya.
B. Dasar Teori
Bentuk daun sangat beragam, namun
biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun
digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat,
dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk
ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya
pada kaktus), dan
berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik.
Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi
organ penyimpan air. Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun.
Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang
energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen
lain, misalnya karoten (berwarna
jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin
(berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi
kuning atau merah.
·
Faktor
dalam.
Faktor dalam terpenting yang mempengaruhi laju transpirasi ialah
luas daun, tebal tipisnya daun, adanya lapisan lilin,dan jumlah stomta (Anonim,
2007).
·
Luas daun
Luas permukaan daun mempengaruhi transpirasi karena sebagian besar
penguapan air terjadi di daun semakin lebat atau semakin banyak daun yang
dimiliki tumbuhan akan memperluas permuaan daun yang dimiliki tanaman, hal ini
mengakibatkan penguapan lebih cepat terjadi. (Anonimous, 2007).
·
Tebal
tipisnya daun
Transpirasi dapat dipengaruhi oleh ketebalan daun, semakin tebal
daun semakin sulit penguapan terjadi didaun. Ini karena daun yang tebal akan
menyulitkan kenaikan suhu daun yang mengakibatkan berkurangnya kecepatan
transpirasi. (Anonimous, 2007).
·
Adanya
lapisan lilin
Pada tumbuhan yang tinggal di daerah panas umunya memiliki lapisan
lilin yang melindungi tumbuhan. Lapisan ini seperti yang dimiliki kaktus
berfungsi mencegah kehilangan air dari proses penguapan. (Anonimous, 2007).
·
Jumlah
stomata
Stomata mempengaruhi kehilangan air karna transpirasi. Semakin
banyak stomata pada daun laju transpirasi cenderung tinggi. Tetapi pada batasan
tertentu atau saat daun kehilangan air yang cukup besar stomata akan menutup
dan mengurangi laju transpirasi. (Anonimous, 2007)
Daun merupakan organ yang paling bervariasi, dan
terutama merupakan organ fotosintetik. Daun dibagi menjadi beberapa tipe atas
dasar yang berbeda misalnya atas dasar terdapatnya stomata, letaknya stomata
terhadap permukaan daun, susunan mesofil daun, susunan selubung berkas
pengangkut dan seterusnya. Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting
dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai daun, alat ini hanya terdapat pada
batang. Bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang
yang menghadap ke atas itu selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan,
yaitu sebagai alat untuk :
1.
Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama
yang berupa zat gas
(CO2).
2.
Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi).
3.
Penguapan
air (transpirasi).
4.
Pernafasan (respirasi).
C.
Metode
a.
Waktu dan Tempat
Pengamatan acara V ( Hal Daun Tunggal ( Folium simplex)) ini dilakukan pada
pukul 08.00 WITA. Di hari Rabu tanggal 13 April 2011 ditempat Laboratorium
Agronomi Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman.
b.
Bahan Dan Alat
Ø Bahan
1.
Daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
2.
Daun bamboo (Bambusa
sp)
3.
Daun ubi kayu (Manihot esculenta)
4.
Daun jagung (Zea
mays)
Ø Alat
1.
Buku gambar
2.
Kaca pembesar
3.
Pinsil
4.
Penghapus
5.
Penggaris, dan
6.
pulpen
c.
Cara Kerja
1.
Tulis nama preparat dan familinya
2.
Gambar bagian-bagian daun pelengkap dan daun
tidak lengkap dengan keterangannya dalam bahasa Indonesia dan tulisan latin.
3.
Gambar dari tiap-tiap bahan, sebutkan :
ü Bangun daun
(Circumscription)
ü Ujung daun (Apex folii)
ü Pangkal daun (Basis
folii)
ü Tulang daun (Nevertio)
ü Tepi daun (Margo folii)
ü Daging daun
(Intervenium)
ü Warna daun
ü Permukaan helaian daun
atas dan bawah
E.
Pembahasan
Daun
merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan
adalah organisme autotrof obligat yang harus memenuhi kebutuhan energinya
sendiri melalui konversi energy cahaya menjadi energy kimia. Secara anatomi,
daun terdiri atas epidermis, jaringan mesofil, jaringan bunga karang, jaringan
pembuluh angkut, dan stomata.
Daun yang lengkap memiliki bagian-bagian seperti upih daun atau pelepah
daun (vagina), tangkai daun (petioles), dan helaian daun (lamina). Sedangkan
daun yang tidak lengkap yaitu aabila salah satu atau dua dari tiga bagian
diatas tidak ada.
·
Upih daun atau pelapah daun
(vagina)
Tidak semua tumbuhan mempunyai daun yang berupih. Daun yang berupih hanya
terdapat pada golongan tumbuh-tumbuhan yang berbiji tunggal (monocotyledoneae)
saja anatar lain :
1.
Suku rumput-rumputan (Grammineae)
2.
Suku empon-empon (Zingiberaceae)
3.
Pisang (Musa sp)
4.
Golongan palma (Palmae)
ü Fungsi upih daun :
1.
Sebagai pelindung kuncup yang
masih muda, seperti pada tanaman tebu (saccahrum officinarum L.)
2.
Memberi kekuatan pada batang
tanaman.
Misal : Pisang
(Musa paradisiacal L.)
-
Batang yang namapak adalah batang
semu.
·
Tangkai daun (petiolus)
Tiap jenis tumbuh-tumbuhan mempunyai bentuk dan ukuran tangkai daun yang
berbeda-beda, bahkan suatu tumbuhan ukuran dan bentuk tangkai daunnya dapat
berbeda. Macam-macam bentuk tangkai daun, jika dilihat pada penampang
melintangnya antara lain:
1.
Bulat dan berongga
2.
Piph dan tepinya melebar
3.
Bersegi
4.
Setengah lingkaran
·
Helain daun ( lamina)
Tumbuhan yang demikian banyak macam dan ragamnya itu mempunyai helaian daun
yang berneda-beda, baik mengenai bentuk, ukuran maupun warnanya. Sehingga tidak
mudah untuk menemukan dua jenis tumbuh-tumbuhan yang helaian daunnya persis
sama bentuk dan warnanya.
Untuk memperoleh kepastian/ mengenal jenis tumbuh-tumbuhan dapat dengan
membandingkan bentuk helaian daunnya. Jadi helaian daun merupakan bagian dari
daun yang terpenting, maka suatu sifat untuk helaianya saja, disebut juga
sebagai sifat daunnya.
Cirri-ciri daun pada satu jenis tumbuh-tumbuhan adalah semua terutama pada
bentuk atau bangun helaian daunnya. Kalaupun ada perbedaan hanya mengenai
ukuran dan warnanya, yaitu daun muda dengan daun yang lebih dewasa. Tetapi
perkecualian untuk beberapa jenis tumbuh-tumbuhan masih tetap ada. Jika tanamannya masih muda tepi daunnya
bertoreh/ berlekuk, dan jika sudah besar (tanamannya), tepi daun rata.
Suatu tanaman yang memeperlihatkan bentuk daun yang berlainan pada pohon,
dan terletak atau terdapat pada cabang yang berlainan dikatakan bersifat
Heterofilii. Kalua pada satu cabang terdapat kedua macam bentuk daun tersebut,
sifatnya disebut Anisofilii.
F. Kesimpulan
Dari
pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa banyak perbedaan yang dapat
dibedakan dengan hanya melihat bentuk luar saja. Secara fisik, daun tersebut
berbeda-beda, baik warna, permukaan, tepi daun, dan lain- lain. Tetapi di balik
perbedaan tersebut, di dalam daun-daun tersebut mereka sama-sama mengandung
klorofil (zat hijau daun). Zat tersebut seperti yang kita ketahui berfungsi
untuk melakukan proses fotosintesis. Semakin hijau warna daun tersebut, semakin
bagus kandungan klorofil yang terkandung dalam daun tersebut. Daun merupakan
bagian pada tumbuhan yang sangat penting. Daun merupakan salah satu bagian
tumbuhan yang dapat menyimpan cadangan makanan dari proses fotosintesis. Daun
sebagai alat penangkap cahaya untuk fotosintesis dan alat transpirasi mempunyai
bentuk dan ukuran yang bervariasi. Daun dapat sempurna atau tidak sempurna.
Atas dasar struktur anatominya daun dapat bifasial, ekuifasial atau sentris.
Jaringan penyusun daun pada umumnya adalah: epidermis dengan derivatnya
(stomata, trikomata, litokis, sel kipas, sel silica dan seterusnya), mesofil
yang terletak antara epidermis atas dan bawah, dapat berdiferensiasi menjadi
jaringan tiang dan jaringan bunga karang atau tidak berdiferensiasi, berkas
pengangkut serta selubung berkas pengangkutnya yang dapat berupa parenkim
berisi kloroplas atau tidak, jaringan penguat terdiri dari kolenkim atau
sklerenkim dan pada jenis-jenis tertentu ada yang mempunyai kelenjar. Daun
sangat peka terhadap lingkungan. Faktor lingkungan yang sangat besar pengaruhnya
terhadap struktur anatomi daun adalah penyediaan air dan intensitas cahaya.
Pengaruh lingkungan dapat mengubah struktur epidermis, stomata maupun mesofil.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Soekardi,1993).http://biologi.blogsome.com/2009/11/16/plastida/
2 Desember 2009
Anonimous a. 2007. http://id.wikipedia.org/wiki/Transpirasi. 07 Desember 2009. 2
Anonimous a. 2007. http://id.wikipedia.org/wiki/Transpirasi. 07 Desember 2009. 2
page.
(Triasmono,1996)fotosintesis/http://kireidwi.blog.friendster.com/2009/04/transpirasi/
2 Desember 2009.
3.
Soerodikoesoemo
Wibisono dkk. (1999).Materi Pokok Anatomi
dan Fisiologi Tumbuhan,
Jakarta :Universitas Terbuka
4.
Susylowati.
(2011). Diktat Kuliah Morfologi Tumbuhan. Samarinda : Universitas
Mulawarman
Acara VI
Daun
Majemuk (Folium compositium)
A. Tujuan
Mengenal susunan daun majemuk dan bagian-bagiannya.
B. Dasar Teori
1)
Pada
tangkal daun, hanya terdapat satu helaian daun saja, disebut daun tunggal (Folium simplex).
2)
Tangkainya
bercabang-cabang dan baru pada tangkai ini terdapat helaian daunnya, sehingga
disisi pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun, disebut daun
majemuk (Folium compositium).
Ø Daun majemuk dapat dibedakan bagian-bagiannya yaitu :
1)
Ibu tangkai
daun, yaitu bagian daun majemuk yang menjadi tempat duduknya helaian daun (anak
daun).
2)
Tangkai
anak daun, yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun.
3)
Anak daun,
bagian helaian daun yang karena dalam dan besaranya toreh menjadi
terpisah-pisah.
Ø Menurut susunan anak daun pada tangkainya yaitu :
1)
Daun
majemuk menyirip (pinnatus), yaitu
daun majemuk yang anak daunnya terdapat dikanan kiri ibu tangkai daun, tersusun
seperti sirip ikan. Dibedakan atas : menyirip beranak satu, menyirip genap, dan
menyirip gasal.
2)
Daun
majemuk menjari (palmatus), yaitu
daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai
seperti letaknya jari-jari pada tangan.
3)
Daun
mejemuk bangun kaki (pedatus), yaitu
susunan daunnya seperti daun majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling
pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada tangkai anak daun
disampingnya.
4)
Daun majemuk
campuran (Digitatopinnatus), yaitu
suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang ibu tangkai memencar seperti
jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu
tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip. Jadi daun campuran
adalah campuran susunan yang menjari dan menyirip. Misalnya pada daun sikejut (Mimosa pudica).
C.
Metode
a.
Waktu dan Tempat
o Waktu
ü Hari Rabu, Tanggal 20
April 2011
ü Pada pukul, 08.00-10.00
WITA
o Tempat
Laboratorium Agronomi, lantai dasar gedung OECF.
FAPERTA, Universitas Mulawarman.
b.
Bahan Dan Alat
Ø Bahan
1.
Daun mawar (Ros
sp)
2.
Daun kacang-kacangan/legume (kacang
kedelai/tanah/hijau)
3.
Daun orok-orok (Crotalaria sp)
Ø Alat
1.
Buku gambar
2.
Kaca pembesar
3.
Pinsil
4.
Penghapus
5.
Penggaris, dan
6.
Pulpen
c.
Cara Kerja
1.
Gambar dan beri keterangan mengenai
bagian-bagian:
ü Daun penumpu (stipula)
ü Ibu tangkai (petioulus
communis)
ü Ruas-ruas Tk. I, II dan
seterusnya
ü Anak daun (foliolus)
2.
Sebutkan susunan daun majemuk
3.
Buat description dari setiap anak daun
(bangunnya, ujung, pangkal, tepi, tulang, daging, warna, dan permukaan helaian
atas dan bawah daun).
E.
Pembahasan
1.
Daun mawar
(Ros sp)
Daun mawar memilki jumlah anak daun yang ganjil,
letak duduk anak daunnya menyirip. Pada daun mawar anak daun yang terletak pada
bagian ujung ibu tangkai daun mempunyai bentuk yang agak membesar dan anak-anak
daunnya memiliki tepi yang bergerigikarena jumlah anak daunnya yang ganjil maka
daun mawar dimasukkan ke dalam daun mejemuk menyirip gasal.
2.
Daun
kacang-kacangan (kacang tanah)
Daun
kacang tanah memiliki jumlah anak daun yang genap, letaknya duduk daun
menyirip. Pada daun kacang anak daun yang terletak pada bagian ujung ibu
tangkai daun mempunyai bentuk yang bulat dan besar dan daunnya membulat karena
jumlah anak daunnya yang genap maka dikelompokan kedalam daun majemuk meyirip
membulat atau ganda dua dengan tidak sempurna.
3.
Daun
orok-orok (crotalaria sp)
Daun
orok-orok merupakan jenis daun majemuk menyirip ganda du dengan sempurna,
dikatakan menyirip karena tata letak anak tangkai daunnya pada cabang tingkat
satu dari ibu tangkai dan dikatakan genap karena anak daun duduknya berpasangan
dengan anak daun yang lain. Pada sepasang anak daun yang terdapat diujung
tangkai biasanya posisinya menutup.
F. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan yang saya lakukan, maka saya berkesimpulan sebagai berikut:
1)
Daun majemuk terbagi atas empat bentuk yaitu;
daun mejemuk menyirip (pinnatus),
daun majemuk menjari (palmatus), daun
majemuk bangun kaki (pedatus), dan daun majemuk campuran (digitato pinnatus).
2)
Bagian-bagian umum dari daun majemuk adalah;
upih, ibu tangkai daun, anak tangkai daun, anak daun, serta pertulangan daun.
3)
Daun majemuk menyirip dapat dibedakan dalam
beberapa macam yaitu :
Daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus), Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus), Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus).
Daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus), Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus), Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus).
4)
Dalam daun majemuk menyirip dibedakan lagi
menurut duduknya anak-anak daun pada ibu tangkai, dan juga menurut besar
kecilnya anak-anak daun yang terdapat pada satu ibu tangkai, hingga kami dapati
pula : Daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan, Daun majemuk
menyirip berseling , Daun majemuk menyirip berselang-seling (interrupte pinnatus).
5)
daun majemuk yang menyirip ganda dibedakan lagi
menjadi : Daun majemuk menyirip ganda sempurna , Daun majemuk menyirip ganda
tidak sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Adrak, Adria R. dan Sri Aminarti.2011.Penuntun
Praktikum Morfologi Tumbuhan Progran Studi Biologi.FKIP Unlam: Banjarmasin
2.
Tjitrosoepomo, Gembong.2005.Morfologi
Tumbuhan.Gadjah Mada University: Yogyakarta
3.
Http//: google.co.id (23 Maret 2011)
4.
Http//:id.wikipedia.org/morfologi daun (10 Maret
2011)
Acara VII
Hal Bunga
Majemuk (Inflorescentia)
A. Tujuan
Mengenal bermacam-macam
susunan bunga majemuk:
1. Tak terbatas (Inflorescentia
raemosa)
2.
Terbatas (Inflorescentia cymosa atau centrufuga)
3.
Inflorescentia mixta
B. Dasar Teori
Bunga majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada
satu ibu tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih
rumit. Rangkaian bunga semacam ini sangat bervariasi, baik pada pola-pola dan
kerapatan tangkai bunganya, kelengkapan bagian-bagian pendukungnya, duduk bunga
pada tangkai dan lain-lain.
Susunan bunga majemuk
juga biasa disebut dengan istilah perbungaan
atau infloresens (inflorescence).
Dalam percakapan sehari-hari, sebagian perbungaan disebut sebagai
"bunga" saja (atau variasinya), terlebih bila susunannya rapat atau
kuntum-kuntum bunganya kecil-kecil, seperti misalnya bunga kenikir dan bunga kelapa (disebut mayang).
Bunga majemuk memiliki bagian-bagian yang
bersifat seperti batang, seperti daun, serta
bagian-bagian yang khas bunga, seperti mahkota
bunga, putik, dan benangsari.
Bagian-bagian yang bersifat seperti batang, misalnya:
1.
Ibu tangkai bunga (peduncle,
pedunculus), yakni tangkai utama yang mendukung keseluruhan bunga
majemuk. Bagian ibu tangkai bunga di tengah-tengah perbungaan, di mana
tangkai-tangkai bunga individual melekat, disebut rakis (rachis)
2.
Tangkai bunga (pedicel, pedicellus),
yakni tangkai masing-masing kuntum bunga individual, dan
3.
Dasar bunga (receptacle, receptaculum),
yakni ujung tangkai bunga yang mendukung bagian lain dari bunga.
Bagian-bagian yang bersifat seperti daun, misalnya:
2.
Daun tangkai (bracteole, bracteola),
yakni daun (1–2 helai) yang muncul pada pangkai tangkai bunga.
3.
Kelopak bunga (calyx), pada
bunga-bunga tunggal/individual.
4.
Seludang bunga (spatha),
yakni daun pelindung besar yang menyelubungi seluruh bunga majemuk sebelum
mekar, misalnya pada suku palem-paleman (Arecaceae).
5.
Daun pembalut (involucre, involucrum),
yakni sejumlah daun pelindung yang tersusun dalam lingkaran mengitari dasar
bunga majemuk. Misalnya pada Asteraceae.
6.
Daun kelopak tambahan (epicalyx),
yakni sejumlah daun pelindung yang tersusun dalam lingkaran di bawah
kelopak bunga. Misalnya pada marga Hibiscus.
Daun pelindung (bractea dan bracteola)
bisa bervariasi bentuknya, mulai dari bentuk biasa sebagaimana daun normal,
menyusut atau mengecil (rudimenter), atau menghilang. Perbungaan dengan
daun-daun pelindung yang mengecil dan berbentuk khas disebut bracteate dan yang tanpa daun-daun
pelindung disebut dengan istilah ebracteate.
Perbungaan yang daun-daun pelindungnya serupa atau hampir serupa dengan daun normal
disebut frondose.
C.
Metode
a.
Waktu dan Tempat
o Waktu
ü Hari Rabu, Tanggal 27
April 2011
ü Pada pukul, 08.00-10.00
WITA
o Tempat
Laboratorium Agronomi, lantai dasar gedung OECF.
FAPERTA, Universitas Mulawarman.
b.
Bahan Dan Alat
Ø Bahan
1.
Bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherima)
2.
Bunga orok-orok (Crotalaria sp)
3.
Bunga Lamtoro (Leucaena glauca)
Ø Alat
1.
Buku gambar
2.
Kaca pembesar
3.
Pinsil
4.
Penghapus
5.
Penggaris, dan
6.
pulpen
c.
Cara Kerja
1.
Sebutkan nama dan familinya.
2.
Gambar skematis dan beri kerangka bagian-bagian:
4.
Tangkai karangan bunga
5.
Daun pelindung
6.
Daun tangkai, daun pertama ( prophylla, bractesia)
7.
Ibu tangkai (pedunculus)
8.
Ruas (
rachis)
9.
Tangkai bunga (pedicoolus)
10. Bunga (flos)
3.
Sebutkan susunan bunga majemuknya.
4.
Gambar dan sebutkan bagian-bagian dari struktur
bunganya (dasar bunga, jumlah, dan kedudukan dari masing-masing kelopak,
mahkota, alat kelamin (putik, benang sari)).
E.
Pembahasan
1. Tak terbatas (Inflorescentia raemosa)
Perbungaan sederhana tak terbatas
disebut racemose, merujuk
pada bentuk dasarnya yang berupa tandan
(raceme, dari bahasa
Latin: racemus,
tandan anggur)[1].
Bentuk-bentuk lain perbungaan ini dapat diturunkan dari bentuk dasar ini dengan
menyusutkan, menggembungkan, melebarkan, atau memipihkan ibu tangkai atau
tangkai-tangkai bunganya.
2. Terbatas (Inflorescentia cymosa atau centrufuga)
Perbungaan sederhana terbatas disebut cymose, dari bentuk dasarnya yang disebut cyme (payung tambahan, dari bahasa Prancis cime yang berarti ‘puncak, paling atas).
3. Bunga majemuk berganda (Inflorescentia mixta)
Bunga-bunga majemuk berganda (synflorescences) bentuknya dapat
ditelusuri menurut bentuk-bentuk bunga majemuk sederhana. Jika bunga-bunga
majemuk sederhana tersusun dari kuntum-kuntum bunga individual yang terangkai
menurut pola tertentu, maka bunga majemuk berganda tersusun dari serangkaian
bunga-bunga majemuk sederhana, baik yang terbatas (cymose) maupun yang
tidak terbatas (racemose).
Bunga majemuk berganda bisa berulang polanya dua
kali, tiga kali (berganda tiga), atau lebih. Beberapa bentuknya demikian rumit
sehingga sulit diusut akar polanya. Bunga majemuk berganda yang mengulang-ulang
pola dasarnya dikenal dengan sebutan double
inflorescence.
Disalah satu bunga majemuk yang telah
ditelitikan yaitu sebagai berikut:
1)
Bunga Kembang merak (Caesalpinia pulcherima)
adalah salah satu tanaman hias populer dari suku
polong-polongan (Fabaceae). Biasanya ditanam di pekarangan, kadang-kadang
bergerombol, dengan bunga berwarna merah kekuningan yang cerah.
Habitusnya berupa perdu yang bisa mencapai tiga
meter. Asalnya dari Amerika
Serikat bagian selatan. Tumbuhan ini
adalah flora nasional Barbados.
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Upafamili: Caesalpinioideae
Genus: Caesalpinia
Spesies: C. pulcherrima
Bunga kembang
merak ini memiliki kelopak bunga, mahkota, putik, dasar bunga, dan benang sari,
yang memperindah bunga kembang merak tersebut dan memiliki warna yang cerah.
2)
Bunga Lamtoro (Leucaena glauca)
adalah sejenis perdu dari suku Fabaceae
(=Leguminosae, polong-polongan), yang kerap digunakan dalam penghijauan lahan
atau pencegahan erosi. Berasal dari Amerika tropis,
tumbuhan ini sudah ratusan tahun dimasukkan ke Jawa untuk kepentingan pertanian dan kehutanan[1], dan
kemudian menyebar pula ke pulau-pulau yang lain di Indonesia. Oleh sebab itu agaknya, maka tanaman ini di Malaysia dinamai petai jawa.
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Fabales
Famili:Fabaceae
Upafamili:Mimosoideae
Genus: Leucaena
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Fabales
Famili:Fabaceae
Upafamili:Mimosoideae
Genus: Leucaena
L. leucocephala
Bunga
lamtoro ini tidak memiliki struktur bunga yang lengkap tetapi hanya sebagiannya
dan hanya memiliki benang sari yang banyak sehingga jumlahnya tak terbatas.
Bunga
lamtoro adalah sebagai pagar hidup, sekat api, penahan angin, jalur hujan,
rambatan hidup bagi tanam-tanaman yang melilit seperti lada, panili, markisa
dan gedung, serta pohon penaung diperkebunan kopi dan kakao. Dihutan-hutan
tanaman jati yang dikelola perhutani dijawa, lamtoro kerap ditanam sebagai
tanaman sela untuk mengendalikan hanyutan tanah (erosi) dan meningkatkan
kesuburan tanah. Perakaran lamtoro memiliki nodul-nodul akar tempat mengikat
nitrogen, selain itu juga lamtoro merupakan bahan yang banyak dimanfaatkan oleh
semua orang.
F. Kesimpulan
Dari
praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
1.
Bunga kembang merak
ternyata telah mempunyai struktur bbunga yang lengkap. Dan memiliki skematis
yang sempurna walaupun satu atau dua dari itu tidak ada.
2.
Bunga lamtoro berbentuk bulat
dan tidak seperti bunga kembang merak yang lengkap, namun lamtoro hanya
memiliki benang sari yang jumlahnya tak terbatas.
3.
Bisa membedakan antara
bunga majemuk yang terbatas, tak terbatas, dan inflorescentia mixta sehingga mudah untuk diketahui antara bunga
majemuk dan bunga yang tak majemuk.
DAFTAR PUSTAKA
2.
Santosa
Woelaningsih Sri.(2001).Buku Petunjuk Praktikum Biologi Umum
Jakarta:Universitas Terbuka
3.
Sumawar,dkk.1994.
IPA-Biologi IA. Jakarta. Erlangga
4.
Saktiyono.1999.
Biologi SMU. Jakarta.Erlangga
Acara VIII
Hal
Bagian-Bagian Bunga, Rumus
dan Diagram
Bunga
A. Tujuan
Mengenal bermacam-macam
susunan dan bagian-bagian dari bunga, rumus bunga, dan diagram bunga.
B. Dasar Teori
1.
Bagian-bagian
bunga yaitu:
·
Tangkai
bunga/ pedicellus
·
Dasar
bunga/ receptaculum
·
Kelopak/ calyx
·
Mahkota/ corolla
·
Benang
sari/ stamen (alat kelamin jantan
bunga)
·
Putik/ pistillum (alat kelamin betina bunga)
Bagian-bagian dari benang sari/ stamen
adalah:
·
Kepala
benang sari/ anther
·
Tangkai/ filamentum
·
Serbuk
sari/ polen
Bagian dari putik/ pistillum adalah:
·
Kepal
putik/ stigma
·
Tangkai
putik/ sylus
·
Bakal buah/
ovarium

2.
Rumus bunga
Susunan bunga dapat pula dinyatakan dengan rumus, yang terdiri
dari :
ü Lambang-lambang yaitu yang menyatakan jenis kelamin dan
simetrinya.

Lambang
bunga zygomorphus : (anak panah)

Lambang bunga jantan : O
Lambing bunga betina : ♀
ü Huruf-huruf yaitu singkatan dari nama bagian-bagian bunga.
ü Angka-angka yaitu jumlah dari masing-masing bagian bunga.
3.
Diagram
bunga
Diagram bunga merupakan gambaran dari
proyeksi pada bidang datar dari semua
bagian yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan
penampang-panampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan
putik, juga bagian-bagian lain yang masih ada selain keempat bagian utama
tersebut.
Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak bunga
pada tumbuhan (laxillaries atau terminalis) dan bagia-bagian bunga
(jumlah, bentuk, kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara
empirik (keadaan sesungguhnya) atau teoritik (keadaan seharusnya).
C.
Metode
a.
Waktu dan Tempat
o Waktu
ü Hari Rabu, Tanggal 04
Mei 2011
ü Pada pukul, 08.00-10.00
WITA
o Tempat
Laboratorium Agronomi, lantai dasar gedung OECF.
FAPERTA, Universitas Mulawarman.
b.
Bahan Dan Alat
Ø Bahan
1. Bunga alamanda (Allamanda cathartica,L.)
2. Bunga bougenviel (Baugainviliea spectabilis, Willd)
3. Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
4. Bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherima)
5. Bunga anggrek (Arachnis sp)
6. Bunga kambojo (Pulmeria)
Ø Alat
1. Buku gambar
2. Kaca pembesar
3. Pinsil
4. Penghapus
5. Penggaris, dan
6. pulpen
c.
Cara Kerja
1.
Sebutkan nama preparat dan familinya.
2.
Gambar skematis/ analisis bunga
3.
Bari keterangan bagian-bagiannya dari
strukturnya (tangkai, dasar bunga, jumlah dan letak masing-masing kelopak
tambahan, kelopak, mahkota, benang sari dan putik).
4.
Buatlah rumus dan diagram bungannya.
Cara mengerjakan diagram/ rumus bunga, tentukan:
a)
Letak bunga (ujung/ ketiak atau terminalis/ axillaries).
b)
Simetri : beraturan (actinomorphus), setangkup tunggal (zygomorphus), tak beraturan (aymetri).
c)
Jenis kelamin bunga : bunga banci/ hermaproditus, jantan, atau betina.
d) Letak perhiasan bunga
terhadap susunannya (aestivation).
e)
Kelopak, mahkota, putik dan benang sari :
jumlah, keadaannya lepas satu sama lain, berlekatan, atau menghadap kepala
sari.
f)
Kedudukan bakal buah pada dasar bunganya :
meumpang, setengah tenggelam, atau tenggelam, jumlah ruang buah (1,2,3 atau banyak).
E.
Pembahasan
1)
Bunga Alamanda (Allamanda cathartica, L.)
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan pada ranting alamanda diketahui bahwa alamanda
mempunyai rumus bunga ♀↑K5, C5, A5, G1, A1. Artinya bunga alamanda
adalah bunga banci, bersimetri 1, memiliki 5 buah kelopak yang tidak
berlekatan, dan memiliki banyak benang sari yang berlekatan satu sama lain dan
seluruhnya berlekatan lagi dengan 5 buah daun mahkotanya, pada bunga ini
putiknya hanya ada satu dan tidak berlekatan.
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Apocynales
Familia : Apocynaceae
Genus : Allamanda
Species : Allamanda
cathartica L.
2)
Bunga baougenviel (Bougenvilia spectabilis Willd.)
Dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga kertas (Bougenvile) terletak
diujung, namun ada pula yang terletak diketiak daun. Bunga ini daun pemikatnya
ditempeli oleh satu bunga tabung untuk setiap satu daun pemikat. Rumus bunganya
adalah ♀↑ K(5), C(5), A7, G1, artinya bunga kertas merupakan bunga banci
yang bersimetri 1, memiliki 5 buah mahkota yang saling berlekatan dengan benang
sari yang tak terhingga/ banyak dan 1 buah putik yang tidak berlekatan. Tanaman
ini merupakan tumbuhan liana yang kokoh dan menjauhi batang.
Klasifikasi
:
Divisio : Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Ordo
: Caryophyllales
Familia
: Phytolaccaceae
Genus : Bougenvilia
Species
: Bougenvilia spectabilis Willd.
3)
Bunga kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis, L)
Bunga
sepatu termasuk bangsa malvales, mempunyai ciri khas yaitu terdapatnya
“columna”, yaitu bagian bunga yang terdiri dari pelekatan bagian bawah tangkai
sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya berlekatan
dengan pangkal daun – daun mahkota, sehingga bila mahkota bunga ditarik
keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama – sama dengan benang – benang
sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja.
Dari
hasil pengamatan diketahui bahwa bunga sepatu memiliki rumus bunga ♀↑K (7 +
(5)) + 6, C5, A(∽), G5. Artinya bunga
sepatu merupakan bunga banci, yaitu pada bunganya terdapat puitk dan benang
sari. Bersimetri 1, dan mempunyai 5 buah kelopak utama yang saling berlekatan
dan dilengkap dengan daun pelindung / kelopak tambahan sebanyak 6 buah yang
tidak saling berlekatan, 5 buah mahkota bunga yang juga tidak berlekatan.
Bengan sarinya sangat banyak dan saling berlekatan.
Klasifikasi
:
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Ordo
: Malvales
Familia : Malvaceae
Genus
: Hibiscus
Species
: Hibiscus rosa-sinensis L.
4)
Bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherima)
adalah salah satu tanaman hias populer dari suku
polong-polongan (Fabaceae). Biasanya ditanam di pekarangan, kadang-kadang
bergerombol, dengan bunga berwarna merah kekuningan. Habitusnya berupa perdu
yang bisa mencapai tiga meter. Asalnya dari Amerika
Serikat bagian selatan. Tumbuhan ini
adalah flora nasional Barbados.
Dari hasil
pengamatan diketahui bahwa bunga kembang merak memiliki 11 benang sari, 1 putik
ovarium yang menumpang, 5 kelopak 4 mahkota, dengan daun majemuk yang tidak
terbatas, dari cirri-ciri bunga tersebut sehingga dihasilkan dengan rumus bunga
♀↑K5, C5, A(10), G1.
Klasifikasi
:
Divisio :
Plantae
Classis
: Magnoliophyta
Ordo
: Magnoliopsida
Familia
: Fabales
Genus : Caesalpinia
Species : Caesalpinia pulcherima
.
5)
Bunga Anggrek (Arachis sp)
Bunga
ini termasuk bunga majemuk berkelamin dua, zygomorf, mempunyai benang sari dan
kepala putik yang terletak pada suatu kotak dan pada tenda bunga mempunyai
serupa tajuk dan warnanya bermacam – macam. Seperti warna tajuk bunga. Bunganya
banyak terdapat pada setiap tangkai dan berbentuk seperti kalajengking. Dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga anggrek mempunyai rumus bunga
♀↑P5, A1, G1. Artinya bunga ini merupakan bunga banci yang bersimetri 1,
memiliki 5 buah daun tenda bunga yang tidak berlekatan, 2 buah benang sari dan
2 buah putik yang juga tidak saling berlekatan.
Klasifikasi
:
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Liliopsida
Ordo :
Orchidales
Familia
: Orchidaceae
Genus : Arahnis
Species : Arahnis
flosaeris
6)
Bunga
kamboja (pulmeria sp)
Bunga
kamboja ditemukan dalam beberapa warna. Sebagai tanaman hias, biasanya juga
banyak terdapat dipemakaman-pemakaman. Warna-warna dari bunga kamboja yaitu
putih, kuning atau merah. Daunnya pun tumbuh tunggal memiliki tangkai yang
panjang dan bergerombal diujung dahannya.
Seperti
yang telah diamati terdapat bunga kamboja memiliki 1 putik, 5 benang sari, 5
mahkota dengan ovarium yang setengah tenggelam dengan rumus bunga ♀*K(5), C(5),
A8, G3.
Klasifikasi
:
Divisio :
Magnoliophyta
Classis
: Magnoliophyta
Ordo
: Gentianales
Familia
: Apocynaceae
Genus : Pulmeria
Species : Pulmeria sp
F. Kesimpulan
Dari
hasil pengamatann kita dapat menetukan dan melihat bunga-bunga dengan rumus dan
diagram bunganya sehingga dapat diketahui bunga tersebut dengan jenis kelamin
bunganya. Dan dengan mudah mengetahui bunga itu banci, jantan dan betinanya.
Dan
dari masing-masing pengamatan dengan bahannya yaitu dapat diketahui dengan
rumus sebagai berikut:
1.
Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L)
♀↑K5, C5, A5, G1.
2.
Bunga Baougenviel (Bougenvilia spectabilis)
♀↑ K(5), C(5), A7, G1
3. Bunga kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis)
♀↑K (7 + (5)) + 6, C5, A(∽), G5
4. Bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherima)
♀↑K5, C5, A(10), G1.
5. Bunga Anggrek (Arachis)
♀↑P5, A1, G1.
6.
Bunga kamboja (pulmeria sp)
♀*K(5), C(5), A8, G3.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Saktiyono.1999.
Biologi SMU. Jakarta.Erlangga
2.
Anonim.
2004. Makalah Anatomi Tumbuhan. Mataram. IKIP Mataram
3.
Tjitrosoepomo, Gembong.2005.Morfologi
Tumbuhan.Gadjah Mada University: Yogyakarta
4.
Susylowati.
2011. Buku Diktat Botani. Faperta. Samarinda
makasih postingngannya.
BalasHapusKakak alumni unmul yaaaa
BalasHapus